Diam, Bukan Menyerah Melainkan Berserah


Tetapi Ia tidak menjawab suatu katapun, sehingga wali negeri itu sangat heran
Matius 27:14


Apa yang biasanya kita lakukan ketika mendengarkan bahwa ada  orang lain memfitnah atau menuduh kita melakukan hal yang tidak kita lakukan?  Saya yakin kita semua sudah mengetahui mengetahuinya karena sering melakukannya: kita akan membela diri dan bahkan menceritakan pembela diri itu ke mana-mana.  Dan di dalam pembelaan diri itu, kita juga akan menyisipkan suatu cerita tentang karakter jelek orang yang menuduh atau memfitnah itu, bahwa ia tidak dapat dipercaya; sebuah pembunuh karakter.  Kalau demikian jadinya, apa bedanya kita dengan orang yang menuduh dengan serampangan dan memfitnah itu?

Yesus menawarkan jalan lain, yaitu diam. Pada waktu Yesus ditanya oleh Pilatus: “Engkaukah Raja orang Yahudi?”, Yesus diam.  Mengapa Yesus diam?  Karena Ia tahu cerita pembelaan diri tidak akan merubah sesuatu apapun.  Pembelaan diri akan ditimpa dengan tuduhan lain. Tidak akan habis-habisnya.  Dan ketika berlangsung terus menerus, cerita pembelaan diri hanya akan dianggap sebagai pembenar saja.  Ketimbang banyak omong membela diri, Yesus diam.  Diam bukan tanda pasrah kepada nasib, tetapi sebuah sikap penyerahan diri kepada Allah: mengizinkan Allah yang berperkara dengan orang-orang itu.  Ini sikap iman.    Apakah kemudian masalah akan beres, fitnahan akan hilang dan tuduhan akan lenyap?  Kadang-kadang, dengan berlalunya waktu, Allah akan bekerja memunculkan kebenaran yang sebenarnya tentang peristiwa atau kejadian yang difitnahkan ataupun yang dituduhkan.  Namun, dalam kasus Yesus, Ia tetap harus menjalankan hukuman walaupun sudah berserah kepada Allah.  Tapi untuk jangka panjang, kebenaran tetap muncul.  Kita tahu, Yesus tidak bersalah atas tuduhan dan hukuman yang dijalani-Nya.  Itu rencana Allah untuk keselamatan manusia.

Dalam hidup ini, fitnahan dan tuduhan mengada-ada, dapat saja terjadi.  Dalam kasus pribadi (tidak dibawa ke ranah hukum yang perlu pembuktian), ketika itu menimpa, apa yang akan Anda lakukan?  Membela diri dan balas memfitnah?  Ataukah berdiam dengan berserah?  Mereka yang mempunyai iman yang teguh akan memilih berserah kepada Tuhan dalam iman.  Saya berharap, dapat belajar dan terus belajar untuk memilih jalan diam dalam penyerahan kepada Tuhan. (SaWi).