Awas Lupa!


(Lukas 17:11-19)

Sepasang suami istri terburu-buru saat hendak mengikuti kebaktian Minggu. Di tengah jalan, sang istri berkata kepada suaminya,

Ya ampun, Pak. Saya lupa mematikan setrika tadi. Bagaimana kalau nanti rumah kita kebakaran?

‘Tenang, Bu. Rumah kita tidak akan kebakaran,’ sahut suaminya.

‘Kenapa kamu begitu yakin, Pak?’ tanya sang istri.

‘Soalnya tadi saya juga lupa mematikan keran kamar mandi.’

Sama seperti cerita di atas, bahwa kita seringkali perlu diingatkan. Tuhan dengan segala belas kasih-Nya telah menyampaikan banyak hal kebaikan dalam Alkitab sebagai penuntun hidup kita. Dimana Tuhan sebagai pribadi yang sempurna dan penuh kasih, telah mengorbankan anak-Nya sebagai tanda pengingat bagi kita orang berdosa. Seberapa sering Dia mengingatkan kita melalui FirmanNya, justru kita pun serinh kali kita melupakan. Terutama tentang hal bersyukur.

Dalam injil Lukas 17: 11-19, dikisahkan tentang mujizat kesembuhan yang dilakukan Yesus kepada sepuluh orang kusta. Tapi, hanya satu orang saja diantaranya yang datang kepada Yesus dan mengucapkan ‘terima kasih’. Sementara kesembilan orang kusta lain yang telah disembuhkan itu justru lupa berterima kasih. Sesungguhnya Tuhan sudah begitu baik menyediakan semua kebutuhan kita. Dan seharusnya apa yang sudah diberikanNya bisa menjadi pengingat akan kasih setiaNya bagi kita. Maka mulai bersyukurlah jika seorang mengingatkan kita dan lakukanlah setiap firmanNya jika itu mengingatkan kita tentang sesuatu yang sudah kita lupakan. Bersyukurlah ketika Tuhan masih mengingatkan kita melalui firman-Nya.

Mari kita renungkan bersama. Apa kebaikan Tuhan yang paling kita syukuri dalam hidup kita? Setelah kita mengucap syukur karenanya, maka ingatlah itu selalu. (WKP)