Menjadi Bijak


Bijaksana! Semua orang tentu ingin memilikinya. Tentu juga semua orang mengerti, tidak mudah meraih kualitas sikap yang demikian. Bijaksana, orang yang berhikmat, adalah orang yang memiliki kearifan, memiliki pertimbangan yang matang, dapat menyusun perencanaan, dan keputusan yang jitu, tahu diri, bertenggang rasa, berwawasan luas bepikir jernih cermat, teliti, menghargai orang lain, mengendalikan diri, hati-hati dan lain sebagainya.

Insan demikian bukan hanya pandai, atau pintar namun juga mampu mengolah jiwa, merenungkannya, dan mewujudkannya dalam tindakan, sehingga keputusannya baik untuk dirinya, dan untuk orang lain juga.

Bijaksana, adalah mereka yang memahami hal baik, dan melakukannya, seperti jawaban seorang ahli Taurat, bahwa mengasihi Tuhan, dan mengasihi orang lain, jauh lebih penting dari pada semua kegiatan agama. (Markus 12:34). Yesus sendiri yang mengatakan bagaimana bijaksananya orang itu.

Demikian semestinya setiap orang makin berusia, bukan sekedar semakin tua, tetapi juga makin bertumbuh sikap tanggung jawab, dan bijaksanaya.          

Yakobus 1 : 5, “Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati, dan dengan tidak membangkit-bangkit maka hal Itu akan diberikan kepadanya.”

Caranya adalah sesuai Amsal 1 : 7, yakni hormat dan taat kepada  Tuhan, sebab demikian itu adalah pintu masuk guna memiliki hikmat. Hal yang diperlukan adalah diam, mendengar, dan  taati firmanNya. (TA)