Persembahkanlah Tubuhmu


...supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus, dan yang berkenan kepada Allah.... (Roma 12:1)

Apa yang terlintas dalam benak kita ketika mendengarkan kata persembahan?  Pasti yang  terlintas adalah uang yang kita masukkan ke kantong kolekte, persembahan persepuluhan dan syukur serta persembahan lainnya yang kita bawa dan persembahkan di gereja.  Mungkin ada yang berkata, “Tunggu dulu, masih ada lagi, dan ini tidak kalah pentingnya, yaitu mempersembahkan tenaga, waktu, dan pikiran; bukankah hal-hal ini juga termasuk persembahan juga?”  Betul, semua yang disebutkan juga adalah persembahan. Namun saya ingin menambahkan, “Pernah mendengarkan tentang mempersembahkan tubuh?”   

Paulus, dalam suratnya kepada jemaat di Roma menasehatkan mereka untuk mempersembahkan tubuh mereka kepada Tuhan. Paulus menegaskan bahwa ibadah yang sejati adalah mempersembahkan tubuh.  Apa yang Paulus maksudkan dengan mempersembahkan tubuh?  Dalam ayat 1, kata yang diterjemahkan sebagai “ibadah” sangat menarik untuk disimak.  Kata ini mempunyai beberapa arti yang dikaitkan dengan konteks yang berbeda-beda. Kata ini dipakai untuk orang-orang yang melakukan pekerjaan dengan tangan atau memakai tenaga.  Kemudian juga dipakai untuk pelayanan dan pengabdian. Dalam kaitannya dengan dewa-dewa atau Tuhan, kata ini dipakai untuk menyatakan pengabdian diri bagi para dewa atau Tuhan.  Dalam Alkitab, kata ini tak pernah dipakai dalam kaitan dengan pelayanan pada sesama manusia, tetapi selalu dipakai untuk pelayanan kepada Allah dan ibadah kepada Allah.  Penelurusan makna kata ibadah ini mau memberitahukan kepada kita sesuatu hal yang sangat penting.  Mempersembahkan tubuh adalah ibadah sejati  dan semua pekerjaan yang dikerjakan oleh tubuh  setiap hari adalah ibadah sejati.  Dengan demikian, seorang bisa mengatakan bahwa ia ke gereja untuk beribadah, tetapi ia juga bisa berkata bahwa ketika ke pabrik, ke toko, ke kantor, ke sekolah, ke kebun, menjadi sukarelawan, itu juga merupakan ibadah kepada Allah.  Beribadah kepada Allah bukan hanya terjadi di ruangan gereja dalam ritual yang kita jalankan.  Ibadah juga mencakup melakukan tindakan nyata sehari-hari, dalam segala hal, ketika kita melakukan untuk Tuhan dan kebaikan sesama, itu juga sebagai perwujudan persembahan kita kepada Allah.

Mari kita melihat ibadah secara holistik.  Ritual di gereja adalah ibadah atau persembahan.  Demikian juga ketika kita bekerja dan melakukan aktifitas sehari-hari, itu juga ibadah.  Tidak ada yang lebih rendah atau lebih tinggi.  Keduanya sama-sama penting, karena itu semua adalah ibadah.  Mari kita menyembah Tuhan dalam ritual yang kita lakukan di gereja.  Mari kita mempersembahkanlah tubuh kita kepada Tuhan!  Mari kita mempersembahkan seluruh kehidupan kita kepada Allah, yang empunya kehidupan itu, untuk kemuliaan dan kebesaran nama-Nya.   (SW).