Ketaatan Sebagai Murid Kristus


(Yesaya 50:4-5)

Seorang murid yang masih baru berusaha membuka loket sekolahnya yang berisi perlengkapan belajar. Ia sudah diberitahu oleh gurunya nomor kombinasi untuk loker itu, tetapi ia lupa.Akhirnya ia pergi ke ruang guru untuk minta tolong.

Sang guru itu akhirnya ke ruang perlengkapan dan mencoba memutar nomor kombinasi. Setelah memutar-mutar nomor tampak agak ragu-ragu. AkhirnyaAkhirnya sang guru menengadah ke atas dan dengan hikmat sambil mulutnya mengucapkan sesuatu. Kemudian ia kembali melihat ke kunci kombinasi dan tanpa ragu-ragu ia memutar nomor kombinasinya dan membuka kuncinya.

Murid itu sangat takjub, 'Wah...., Saya sangat kagum sama guru. Tadi guru seperti membaca mantra dan langsung kuncinya terbuka.... Ajarkan saya dong guru manteranya....’

'Sang guru pun menjawab, Oh..., tidak, sebenarnya tadi saya berdoa, dan saya langsung teringat kalau saya selalu tempel nomor kunci di langit-langit. ‘

Orang percaya bisa bertumbuh menjadi murid Kristus yang sejati apabila ia mau mendisiplinkan diri untuk belajar kepada Kristus;  dan semakin kita mau mendisiplinkan diri untuk dilatih, diajar dan dibimbing-Nya, maka akan semakin mudah juga Tuhan membentuk kita sesuai dengan kehendakNya. Mendisiplinkan diri dalam hal apa? Dalam hal mengembangkan kebiasaan-kebiasaan yang baru, mulai dari cara berpikir, bertutur kata, dan juga berperilaku.

Kita mau mendisiplinkan diri secara pribadi dengan Tuhan melalui saat teduh:  membaca dan merenungkan firman-Nya setiap hari, serta mendisiplinkan diri dalam doa.  Maka dengan kata lain seperti dalam (2 Korintus 3:18) bahwa kita berkomitmen untuk meninggalkan cara hidup yang lama dan hidup sebagai manusia baru di dalam Kristus, sehingga  kita akan diubah menjadi serupa dengan gambarNya. (WKP)